DRAMA SANGKURIANG
Judul:Tangkuban perahu
Pemeran:
ü
TREYSIA AGNES SEBAGAI (DAYANG SUMBI)
ü
PADISYAH SEBAGAI (SANGKURIANG)
ü
TIRANI WULANDARI SEBAGAI (TUMANG)
ü
ANNISA NABILA (BABI PUTIH)
ü
SINTYA SEBAGAI (DEWI)
ü
WIDYA SEBAGAI (GURU)
ü
TRIO SEBAGAI ( RAJA JIN)
(Drama ini dimulai dari Suatu hari ketika Dayang sumbi
sedang menenun salah satu tongkatnya jatuh ke bawah dangau. Ia merasa malas
untuk mengambil).
Dayang Sumbi (agnes) : “Siapa yang mau mengambilkan
tongkatku ia akan aku jadikan suami.”
Tumang (Tirani) : “Ini tongkatmu Sumbi.”
Dayang Sumbi(agnes) : “Tumang bukan engkau yang kumaksud.”
Dewi(sintya) : “Dayang Sumbi kau adalah bidadari. Bidadari
pantang menjilat ludahnya sendiri, lagi pula si Tumang memang jodohmu.
Sesunggnya anjing itu adalah jelmaan dewa.”
( Dayang Sumbi Dikaruniai anak laki-laki tampan. Ia diberi
nama Sangkuriang. Tak terasa sangkuriang sudah tumbuh besar dan panai berburu.
Suatu hari sangkuriang hendak berburu.)
Dayang Sumbi (agnes): “Nak, bawakan ibu daging kijang yah?”
Sangkuriang(padisyah) : “Ya bu.” Lewat lah seekor babi
putih.
Babi putih(annisa) : “Menantuku tumang, apakah itu cucuku ?”
Tumang (tirani): “ Benar bu dia adalah sangkuriang cucu
ibu.”
Babi putih(anisa) : “Oh tuhan, aku ingin memeluk dan
berbicara dengan cucuku tapi apalah daya ini dia tak mungkin percaya terhadap
ucapanku.”
Sangkuriang(padisyah) : “Tumang! Cepat gigit babi itu!”
Babi putih(anisa) : “mengapa kau tega nak. Aku ini nenekmu.
Aku nenekmu nak.” (berbicara dalam hati)
Sangkuriang(padisyah): “Hei Tumang apa kau tidak dengar
kataku! Cepat gigit babi itu!”
Tumang hanya terdiam
Sangkuriang(padisyah) : “Ayo tumang serang dia! Tumang
mengapa kau menjadi bodoh begitu? Huh dasar anjing bodoh!” Sangkuriang memanah
ke arah babi itu. Namun anak panah tepat mengenai tumang. Kemudian ia
menyembelih anjing itu. Sampai dirumah daging itu dimasak oleh dayang sumbi dan
dimakan bersama-sama.
Dayang Sumbi (agnes): “Sangkuriang. Kemana si tumang?”
Sangkuriang(padisyah) : “Bu. Anjing itu sudah berani melawan
perintahku. Tadi kusuruh menyerang babi hutan malah diam saja.( Akhirnya dialah
yang ku panah.)”
Dayang Sumbi (agnes): “Apa? Si tumang kau bunuh?”
Sangkuriang(padisyah) : “Kenapa bu?” (terkejut)
Dayang Sumbi(agnes) : “Si Tumang. Si Tumang kau panah, kau
bunuh?” (berbicara terbatah-batah)
Sangkuriang(padisyah) : “Benar bu! Memangnya kenapa?”
“PPRRAAKK” dayang sumbi memukul kepala sangkuriang dengan entong.
Dayang Sumbi (agnes): “Pergi kau dar hadapanku! Dasar anak
durhaka!”(bentak dayang sumbi)
Sangkuriang(padisyah) : “Baik aku akan pergi bu dan tidak
akan kembali lagi.” (Ia bertemu pertapa sakti).
Guru (widya): “Siapa namamu nak? Mengapa kau tergeletak
ditengah-tengah hutan?”(membangunkan sangkuriang)
Sangkuriang (padisyah): “Emm..aku tak thu siapa namaku. Dan
kau juga tak tahu tentang diriku sendiri.”
Guru(widya) : “Wah. Sepertinya kau hilang ingatan. Maukah
kau menjadi salah satu muridku?”
Sangkuriang (padisyah): “Baik bapak guru.”
Guru(widya) : “Dan sekarang aku akan memberimu nama Jaka
Galih.”( 12 tahun kemudian).
Guru(widya) : “Sudah saatnya kau mengamalkan ilmu kepada
masyarakat yang telah ku ajarkan!”
Sangkuriang (padisya): “Baik bapak. Saya akan berpetualang
untuk membantu masyarakat.”
Guru(widya) : “Pesanku janganlah kau berjalan ke arah
selatan.”
Sangkuriang(padisyah) : “Kenapa saya tidak boleh berjalan ke
arah selatan bapak guru?”
Guru(widya) : “Sudahlah turuti saja nasihatku. Supaya kau
tidak ditimpa nasib yang sial.”
Sangkuriang (padisyah): “Saya akan mengingat pesan bapak
guru.”( Ia segera meninggalkan pertapaannya. Suatu ketika, ia berkelahi dengan
raja jin dan dia berhasil mengalahkan raja jin tersebut sehingga raja jin
tunduk kepada sangkuriang.)
Raja Jin(trio) : “Saya berjanji suatu ketika saya akan
membantu tuan.”
Sangkuriang (padisyah): “Bagaimana caraku memanggilmu?”
Raja Jin(trio) : “Sebut namaku dan hentakkan kaki tuan tiga
kali, maka aku akan datang dengan pasukanku.”
Sangkuriang (padisyah): “Baiklah kalau begitu.” (Suatu hari
ia idak menyadari bahwa ia berjalan ke arah selatan. Ia melihat seorang gadis.
Hatinya berdebar kencang, dan ia pun terpesona. Lalu mereka berkenalan.)
Sangkuriang(padisyah) : “Siapa namamu nona?”
Dayang Sumb(agnes) : “Nama saya dayang sumbi tuan. Dan siapa
nama Tuan?”
Sangkuriang(padisyah) : “Nama saya Jaka Galih. Bolehkah saya
mengantarkan nona pulang?”
Dayang Sumbi(agnes) : “Tentu saja tuan.”
Sangkuriang(padisyah) : “Apakah itu rumahmu?”
Dayang Sumbi(agnes) : “Ia tuan. Itu ramah saya.”
Sangkuriang(padisyah) : “Kalau begitu saya mohon pamit
nona.”
Dayang Sumbi(agnes) : “Tapi hari sudah gelap. Apa tidak
sebaiknya kamu menginap di atas dangau?”
Sangkuriang (padisyah): “Baiklah. Jika itu pintamu.” (Suatu
hari mereka sedang bercengkrama, tiba-tiba...)
Dayang sumbi(agnes) : “Aku rasa ada bekas luka di kepalamu
?”
Sangkuriang(padisyah) : “Benarkah?”
Dayang Sumbi(agnes) : “Benar. Bisakah kau ceritakan sebab
lukamu itu?”( Tiba-tiba Sangkuriang sedikit teringat masa lalunya.)
Dayang Sumbi(agnes) : “Memangnya apa penyebab luka itu?”
Sangkuriang(padisyah) : “Itu bekas dipukul entong oleh ibuku
sendiri.”
Dayang Sumbi(agnes) : “Hah? Dipukul entong?”
Sangkuriang (padisyah): “Iya. Ketika aku berusia tujuh
tahun, memangnya kenapa?”
Dayang Sumbi(agnes) : “Kalau begitu kau adalah anakku. Kau
adalah anakku sangkuriang.”
Sangkuriang(padisyah) : “Tidak mungkin! Jangan cari-cari
alasan! Meskipun namamu dengan nama ibuku sama, tapi kau tida mungkin ibuku.”
Dayang Sumbi(agnes) : “Tapi aku ini ibumu nak.”
Sangkuriang (padisyah): “Tidak mungkin kau ibuku. Ibuku
pastilah sudah berusia lanjut dan tidak secantik dirimu.”
Dayang Sumbi (agnes): “Aku adalah keturunan bidadari, dan
aku tidak akan tua.”
Sangkuriang(padisya) : “Aku tidak percaya dengan ucapanmu
itu.”
Dayang Sumbi (agnes): “Oh dewi bagaimana ini? Tolonglah aku.
Dia adalah anakku dewi.”
Sangkuriang (padisya): “Bagaimanapun kau harus menjadi
istriku!”
Dayang Sumbi (agnes): “Tidak mungkin aku menikah dengan kau
nak.”
Sangkuriang(padisyah) : “Kau bukan ibuku, dan aku bukan
anakmu.” (dengan nada tinggi)
Dayang Sumbi(agnes) : “Baiklah aku mau menikah denganmu,
tapi kau harus membuatkanku sebuah telaga di pucuk gunung.”
Sangkuriang(padisyah) : “Cuma telaga? Jangan kuatir akan
kubuatkan.” (jawabnya dengan mantap)
Dayang Sumbi(agnes) : “Bukan hanya itu tapi dengan sebuah
perahu besar. Dan semua itu harus kau kerjakan dalam tempo semalam saja.
Sebelum ayam berkokok semua harus sudah selesai.”
Sangkuriang*(padisyah) : “jangan kuatir. Apapun permintaanmu
akan kuturuti.” (Sangkuriang segera memanggil raja jin.)
Raja Jin(trio) : “Ada apa tuanku?”
Sangkuriang(padisyah) : “Cepat kau bantu aku membuat telaga
dan perahu besar.”
Raja Jin(trio) : “Baik tuan.”
Dayang Sumbi(agnes) : “Oh dewi gagalkanlah kerja jin dan
sangkuriang. Tolong cepatkanlah matahari terbit.”
Dewi(sintya) : “Baik Sumbi.” Ayam jantan pun berkokok.
Raja Jin(trio) : “Coba dengar itu. Itu suara ayam berkokok.
Kita harus segera kembali ke alam jin.”
Jin : “Benar tuan, jika tidak tubuh kita akan terbakar oleh
sinar matahari.”
Sangkuriang(padisyah) : “Hei raja jin ayo lanjutkan
kerjamu!”
Raja Jin(trio) : “Maaf tuan hamba harus pergi karena hari
telah pagi.” (Sangkuriang menghampiri dayang sumbi)
Sangkuriang(padisyah) : “Kau curang! Pasti kau menggunakan
kekuatan dewi untuk menggagalkan ini.”(sambil menendang perahu Seketika perahu
itu berubah menjadi gunung. Yang diberi nama gunung Tangkuban Perahu.)
Sangkuriang(padisyah) : “Aku tak peduli apapun yang terjadi,
kau harus menjadi istriku!”
Dayang Sumbi(agnes) : “Sangkuriang sadarlah. Kau adalah
anakku.” (sambil berjalan menjauhi sangkuriang)
Sangkuiang(padisyah) : “Keujung duniapun kau berjalan aku
akan mendapatkanmu!” (teriak sangkuriang)
Dayang Sumbi(agnes) : “Wahai Dewi tolonglah hamba.
Selamatkanlah hamba!”( Namun dalam sekejap sangkuriang memegang tangan dayang
sumbi. “BBLLAARR” tiba-tiba terdengar ledakan dahsyat. Tubuh dayang sumbi
menghilang.dia diselamatkan oleh dewi kekayangan.)
Dayang Sumbi(agnes) : “Oh dewi terima kasih, kau telah
menyelamatkanku.”
Dewi(sintya) : “Sama-sama dayang sumbi. Bagaimanapun para
dewi tidak mengizinkan seorang anak mengawini ibunya sendiri.
Youtube - Videoslots.cc | VideoDLL
BalasHapusYoutube. Youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube.youtube. youtube mp3